Apa yang aku tulis hari ini adalah hal menarik dari apa yang aku dengar dari khotbah hari ini. Singkatnya, cerita hari ini berhubungan dengan keluarga dan pasangan hidup. Ya, setiap kita pasti pernah berpikir soal pasangan hidup dan masa depan bukan? Berbicara tentang pasangan hidup, ada cerita menarik tentang cinta yang aku dapat hari ini.
Cinta dan Sandal..?
Ya, cinta itu seperti sandal. Kenapa bisa begitu? ada beberapa alasan di balik itu ternyata. Mari dibahas satu per satu.
Pertama, yang namanya sandal, kalo keduanya sama (entah itu kiri semua atau kanan semua), jadinya tidak bisa dipakai. Bagaimana mungkin menggunakan sandal yang keduanya kiri semua atau keduanya kanan semua? Begitu pula yang namanya cinta, suami dan istri buat yang udah berumah-tangga atau cowo dan cewe buat yang lagi pacaran, keduanya diciptakan sama Papi untuk saling melengkapi. Dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing, akan menjadi kombinasi yang indah. Mirip sandal kan?
Kedua, perhatikan kalau sandal dipakai oleh seseorang, walaupun keduanya berbeda, tetapi sepasang sandal ini selalu menuju ke arah atau tujuan yang sama. Ga mungkin yang satu jalan ke arah utara dan yang satu lagi jalan ke arah selatan, tubuh ini terbelah dua dong? Perhatikan lagi, walaupun memiliki tujuan yang sama, tetapi keduanya selalu berjalan satu per satu. Kalau yang kiri maju, yang kanan menahan diri dulu, vice versa. Bayangkan kalau keduanya gak mau ngalah, sama-sama mau maju, jadinya manusia yang pakai sandal itu lompat-lompat dong? Begitu juga dalam perjalanan kasih antara dua orang yang dipersatukan oleh Papi, keduanya harus bisa menahan diri dan harus bisa peka dalam mengerti satu sama lain. Kalau yang satu sedang ingin "maju", maka pasangannya harus bisa "menahan diri" dahulu, menunggu kesempatannya tiba.
Ketiga, yang paling penting, sandal ga ada artinya kalo cuma tinggal satu biji. Sandal tinggal yang sebelah kiri saja atau tinggal sebelah kanan saja tidak bisa digunakan. Begitu pula dengan manusia, pria dan wanita diciptakan untuk saling melengkapi satu sama lain, dan tentunya untuk satu tujuan, mengerjakan karya yang diberikan Papi tentunya.
Ah, cinta dan sandal, analogi yang menarik bukan? Semoga menjadi berkat buat para pembaca.
God bless :)
No comments:
Post a Comment
Write everything in your mind about my post here