Adi kini duduk di kelas 6 sekolah dasar. Adi masih sama seperti dahulu, terutama soal prestasinya di bangku sekolah dasar. Prestasinya tergolong buruk dan hal itu seringkali membuat dirinya takut saat harus pulang ke rumah, bahkan malu saat hasil ujian harus dibagi dengan gaya wali kelasnya yang membacakan nilai anak-anak didiknya satu per satu. Adi hanya bisa menghela nafas, terutama ketika mengingat saat-saat indahnya di masa lalu yang harus berakhir dengan begitu cepat. Ya, itu benar, seorang gadis yang pertama kali dia lihat beberapa tahun lalu dan baru 1 sampai 2 tahun menjadi temannya, harus pindah sekolah. Bagi Adi, itu berarti dia akan sulit melihat sosok gadis itu lagi, sungguh menyesakkan dada Adi. *sigh*
Pertemanan itu memang sempat terjadi. Mengingat kisah yang dimulai dari pandangan Adi di suatu pagi, dimana keadaan sekolah masih lengang, hal itu akhirnya berlanjut hingga Adi dapat mengenal dan menjadi teman si gadis itu. Ella, ya itulah sapaan si gadis itu. Adi tahu dirinya terpikat pada pesona kecantikan Ella. Disamping itu, Ella adalah seorang gadis yang menonjol secara prestasi di kelas. Ranking 1 hampir selalu diraih Ella. Namun, Adi tak pernah mengatakan apa yang dia rasakan kepada Ella. Malu, takut, merasa kecil, semua bercampur menjadi satu. Tak lupa, prestasi Adi yang jauh dibanding dengan Ella, membuat dirinya minder.
Sebagai seorang gadis cantik dan berprestasi di sekolah, tentu saja banyak yang mendekati Ella. Seperti bunga mekar yang harum, tentu saja banyak kumbang berdatangan. Tapi kumbang ada banyak macam, kumbang macam manakah si Adi?